- Politik luar negeri didasarkan pada Sila ke-2 Pancasila dan alinea ke-4 pembukaan UUD 1945.
- Tujuannya:
- Mempertahankan kemerdekaan.
- Memperoleh barang-barang yang diperlukan untuk kemakmuran rakyat.
- Meningkatkan perdamaian internasional
- Meningkatkan persaudaraan segala bangsa
- Asas:
- Bebas dan Aktif
- Bebas adalah tidak memihak pada blok Barat maupun blok Timur.
- Aktif dalam mewujudkan kedamaian di seluruh dunia.
- Perjalanan politik luar negeri di Indonesia:
- Orde Lama (1959-1966)
- Pada Orde Lama, politik luar negeri Indonesia menganut asas Bebas Aktif dengan sistem "Mercusuar" dan Konfrontasi.
- Bebas, contohnya adalah pada tahun 1948-1985 terjadi perang dingin antara negara-negara yang menganut aliran Liberalisme dengan negara-negara Komunis.
- Negara-negara Liberal masuk dalam suatu organisasi yaitu NATO dan negara-negara Komunis masuk ke organisasi bernama Pakta Warsawa.
- Apa hubungan Indonesia dengan hal ini? Disaat terjadi perang dingin, Indonesia dan negara-negara baru membentuk suatu organisasi yaitu GNB (Gerakan Non Blok).
- Gerakan Non Blok ini didirikan karena KAA I, di Beograd, Yugoslavia tahun 1961.
- Tokoh-tokoh yang membentuk GNB yaitu:
- Soekarno (Indonesia)
- Broz Tito (Yugoslavia)
- Kwame Nekrumah (Ghana)
- Gamal Abdul Naser (Mesir)
- Jawaharlal Nehru (India)
- Aktif, yaitu menjunjung perdamaian dunia seperti yang terdapat pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 dengan berdasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
- Contohnya, Indonesia selalu mengikuti UNEF dengan mengirimkan pasukan Garuda. Tahun 1956 di Sinai dan tahun 1960 di Congo.
- "Mercusuar", mengapa disebut mercusuar? Mercusuar adalah penerang di suatu pantai agar kapal-kapal yang lewat bisa mendapat penglihatan yang jelas.
- Jadi, Indonesia ingin menjadi salah satu negara yang bergengsi di dunia dan dapat menjadi negara yang terdepan.
- Contoh penerapan konsep "Mercusuar":
- Pelaksanaan Asian Games tahun 1962.
- Pelaksanaan Ganefo (Games of New-Emerging Forces) tahun 1963.
- Gelanggang olahraga terbesar di Asia Tenggara yaitu Senayan (Gelora Bung Karno).
- Masjid Istiqlal.
- Monas.
- 4 hotel Internasional.
Tunggu post tentang Globalisasi selanjutnya...
No comments:
Post a Comment